7 Mitos Seks Saat Hamil yang Bikin Suami Penasaran

Ditinjau oleh: dr. Irma Lidia
Mitos tentang seks saat hamil selalu membuat para suami menjadi penasaran. Pasalnya, para calon ayah ini akan merasa khawatir pada kondisi bayi yang ada di dalam kandungan istri jika melakukan seks saat hamil.
Hormon yang terdapat pada air mani pria dapat merangsang kontraksi kehamilan bagi wanita. Tentu hal ini menjadi kekhawatiran yang wajar dialami bagi pria untuk menghadapi fakta-fakta tersebut.
Inilah 7 mitos seks saat hamil yang wajib diketahui para calon ayah untuk menjawab rasa penasarannya.
Mitos seks #1: Penetrasi penis dapat menyakiti bayi dalam kandungan
Jawabannya tidak benar. Penetrasi penis yang telah dilakukan tidak akan mendekati tempat pada bayi yang sedang bertumbuh. Terdapat banyak lapisan di antara janin dan liang vagina, sehingga para pria tidak perlu cemas akan hal tersebut. Kondisi bayi akan tetap aman dalam kantung ketuban. Kantung ketuban ini cukup kuat untuk melindungi bayi di dalam Rahim.
Kendati demikian, penetrasi dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi wanita. Oleh karena itu Anda bisa mencoba atau mengganti posisi seks yang lebih nyaman dan aman saat masa kehamilan. Tingkat kenyamanan posisi seks juga tergantung pada usia kehamilan dan besarnya ukuran perut sang istri.
Mitos seks #2: Hubungan seks saat hamil dilarang karena membahayakan
Pada dasarnya hubungan seks saat hamil tidak dilarang. Namun, jika sang istri mengalami pendarahan hebat disertai kram perut yang parah, Anda harus mulai menghentikan hubungan seks saat hamil. Selain itu, Anda juga harus menghindari berhubungan seks pada saat sang istri mengalami tanda air ketuban rembes. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan bayi terinfeksi jika masih melakukan hubungan seks saat hamil. Jika istri Anda didiagnosa mengalami plasenta previa atau letak plasenta menutup jalan lahir, maka hubungan seks juga harus Anda hindari.
Mitos seks #3: Seks saat hamil menyebabkan persalinan prematur
Berhubungan seks tidak akan menyebabkan persalinan prematur asalkan selama kegiatannya dilakukan secara tepat dan sesuai aturan. Sebagai contoh, saat melakukan seks Anda dapat mengatur irama penetrasi dengan lembut sehingga tidak mengganggu keamanan bayi.
Bagi bayi, guncangan saat penetrasi sama halnya terasa saat kondisi sang ibu mereka sedang berjalan-jalan ke atas bukit. Kemungkinan hal ini dapat menyebabkan kontraksi pada rahim meskipun hanya kontraksi palsu. Namun, jika kontraksi terjadi sangat hebat bahkan berlangsung lama, Anda harus segera hubungi dokter.
Mitos seks #4: Jika sang istri mengalami orgasme saat berhubungan seks, akan mengganggu kondisi bayi
Tidak mengganggu sama sekali. Hal ini kemungkinan hanya memicu terjadinya kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Maka Anda tentu dapat melakukan hubungan seks dengan tenang tanpa rasa khawatir.
Mitos seks #5: Munculnya bercak atau flek saat berhubungan seks waktu hamil berarti tidak normal
Munculnya bercak atau flek umumnya normal terjadi selama beberapa minggu pada awal kehamilan. Hal ini dapat terjadi karena suplai darah pada serviks atau Rahim akan meningkat, sehingga rentan terjadi flek. Namun, jika pendarahan semakin parah, Anda dan sang istri harus segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Sebaiknya hentikan hubungan seks terlebih dahulu hingga benar-benar kondisinya kondusif dan dinyatakan aman oleh dokter.
Mitos seks #6: Berhubungan seks di trimester ketiga kehamilan tidak aman

Jika Anda dan pasangan sedang ingin berhubungan seks saat hamil, maka sebaiknya dilakukan dengan berhati-hati. Pada saat akan memasuki tahap akhir kehamilan, hubungan seks akan terasa lebih sulit dilakukan secara konvensional. Oleh sebab itu Anda dan pasangan perlu mencari posisi yang paling aman dan nyaman bagi kehamilan.
Menurut dr. Irma Lidia, tim dokter Lifepack, pasangan suami isteri perlu memperhatikan pemilihan posisi. Karena perut sudah membesar, maka perlu menghindari posisi seks dimana wanita terlentang, karena akan mengurangi aliran darah ke janin.
Ada beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa berhubungan seks saat hamil akan sangat bermanfaat bagi ibu yang ingin melahirkan secara normal, karena sperma dapat memicu kontraksi sehingga mendorong bayi agar lahir normal pada waktunya. Namun, hal tersebut perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk memastikan kondisi kehamilan dan efeknya jika ingin melakukan hubungan seks.
Mitos seks #7: Bayi akan mengingat hubungan seksual orangtuanya ketika masih dalam kandungan
Kemungkinannya bayi akan bereaksi terhadap musik yang ia dengar, suara sapaan dari ayah atau ibunya, dan beberapa makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu. Namun, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa bayi akan mengingat apa yang dialami selama berada dalam kandungan, termasuk ketika Anda dan pasangan melakukan hubungan seks.
Demikianlah 7 fakta seks saat hamil yang bisa menjadi pengetahuan umum bagi suami untuk berhubungan seks dengan istri selama masa kehamilan. Sebagai suami dan calon ayah yang baik, Anda perlu berhati-hati dan selalu peka terhadap gejala yang dialami oleh istri dan selalu konsultasikan kepada dokter agar lebih aman.
Ingin tahu tips dan trik seputar kesehatan lainnya? Simak selengkapnya hanya di Ngovee. Unduh aplikasi Jovee melalui Google Play Store maupun App Store untuk mendapatkan rekomendasi suplemen.
- 3 Panduan Mengatasi Napas Berbunyi (Mengi) Secara Alami - 28 December 2020
- 7 Mitos Seks Saat Hamil yang Bikin Suami Penasaran - 7 December 2020
- 15 Buah untuk Program Hamil yang Dapat Meningkatkan Kesuburan - 5 December 2020