Tips Menghangatkan ASI Supaya Tetap Berkualitas

Ditinjau oleh: dr. Amanda Ismoetia

Pemberian ASI merupakan aktivitas harian penting dan tak boleh dilewatkan bagi mereka para ibu yang sedang menyusui. Meski aktivitas Mama sedang padat dan harus bekerja, tetapi hal ini tidak boleh dilupakan. Memberi ASI bisa diberikan untuk bayi dengan memakai berbagai macam media seperti sendok atau feeding cup.

Beberapa Langkah Tepat Untuk Menghangatkan ASI

Agar bisa menjaga jangka penggunaan ASI perah, maka biasanya ASI bisa didinginkan dan bahkan bisa dibekukan dalam freezer. Lalu perlu dihangatkan sebelum diberikan kepada buah hati. Ada juga metode atau cara menghangatkan asi yang tepat agar kualitas kandungan nutrisinya bisa tetap terjaga. Lalu seperti apa tips yang dapat kita lakukan untuk bisa mendapatkan nutrisi paling terbaik untuk ASI yang sudah dibekukan.

·         Pindahkan ke kulkas dari malam sebelumnya

Jika Mama ingin menghangatkan ASI yang berasal dari freezer dengan kondisi beku, maka pastikan menaikkan suhu secara bertahap. Lebih baik hindari langsung Mama menghangatkan ASI yang beku dikarenakan bisa saja merusak nutrisinya. Anda bisa memindahkan terlebih dahulu susu ASI ke kulkas setidaknya semalam sebelum dihangatkan.

Kalau ASI cair sepenuhnya, maka baru kemudian bisa merendam tempat/ wadah ASI ke bak yang berisikan air hangat. Para Mama juga dapat memasukkan botol/ kantong ASI ke bak dengan berisikan air dingin. Anda bisa menaikkan suhu secara perlahan-lahan sampai mencapai suhu tepat untuk pemberian ASI. 

·         Jangan lupa mengecek label tanggal ASI lebih dahulu

Pada saat ingin menyimpan susu ASI dan menerapkan cara menghangatkan asi, Mama harus menuliskan label dengan berisi informasi misal seperti tanggal susu diperah dan juga berapa banyak ASI di dalam botol. Informasi ini sangat penting untuk bisa menentukan mana ASI dengan botolnya yang perlu dihangatkan lebih dahulu. Lebih baik pilih ASI yang lebih awal tanggalnya. Hal ini supaya bisa menjaga kualitas susu ASI yang diberikan.

Anda bisa memperhatikan jangka waktu menyimpan ASI perah. Berdasarkan IDAI, maka susu ibu perah di dalam freezer dapat bertahan sampai 6 bulan. Sedangkan jika hanya dalam kulkas bawah saja, maka ASI perah bisa bertahan maksimal hingga 5 hari. Tetapi harus diingat, perlu dihindari menyimpan susu ASI terlampau lama karena dari kandungan lemak akan berkurang. Jika tidak, maka kualitas ASI secara akan menurun secara keseluruhan.

·         Jangan menyiram air yang panas langsung ke ASI

Kalau ASI beku sudah cair atau ingin menghangatkan susu yang sudah cair dari sejak awal, maka bisa merendam tempat ASI perah dalam bak dengan air hangat. Lebih baik pastikan air yang dipakai tak terlalu panas. Misalnya air saja memakai air yang baru matang, hal tersebut lebih baik dihindari. Hal ini dapat memicu kelebihan panas sehingga bisa menurunkan kualitas dari nutrisi ASI tersebut.

Selain itu, hindari juga anda merebus wadah langsung ke panci yang berisi air, hal ini jelas dapat merusak nutrisi yang penting. Menghangatkan susu ASI dalam microwave tidak dianjurkan juga. Karena microwave tidak bisa menghangatkan ASI dengan merata dan dari panas berlebihan justru bisa merusak komponen di dalam ASI. Selain itu, botol ASI juga sering pecah kalau dimasukkan ke microwave dalam jangka waktu lama, sehingga bukan cara menghangatkan asi yang tepat.

Salah satu tim dokter Jovee, dr. Amanda Ismoetia menambahkan, “ASI kaya akan kandungan vitamin dan nutrisi kompleks, ASI juga memiliki antibodi bawaan dari Ibu, bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan di awal usia perkembangan dan pertumbuhan anak juga untuk sistem kekebalannya. Konsultasikan ke dokter jika mengalami nyeri saat menyusui atau ASI yang sedikit/tidak keluar sama sekali.”

Penasaran dengan tips dan trik kesehatan lainnya? Simak selengkapnya hanya di Ngovee. Unduh juga aplikasi Jovee melalui Play Store atau App Store dan dapatkan rekomendasi vitamin terbaik yang bisa menjawab kebutuhan personal Anda.