7 Gaya Hidup Tidak Sehat Penyebab Diabetes Melitus

- Apa itu Selenium dan Manfaatnya Bagi Tubuh - 12 July 2021
- Chondroitin, Apa Bisa Menyembuhkan Penyakit Sendi? - 9 July 2021
- Empon-Empon Cegah Corona? Ramuan Tradisional Herbal - 9 July 2021
Ditinjau oleh: dr. Fala Adinda
Penyebab Diabetes Melitus tipe 2 atas diabetes melitus karena gaya hidup dan makanan tak sehat, menurut Program Pencegahan Diabetes (DPP). Bahkan penelitian medis yang sudah dilakukan selama 20 tahun membuktikan bahwa penerapan gaya hidup yang sehat dapat membantu mencegah gangguan diabetes mellitus.
Penelitian yang dilakukan oleh DPP ini melibatkan beberapa sampel yang kemudian diatur gaya hidup beserta makanannya selama 24 minggu. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa gaya hidup yang sehat dapat membantu menurunkan risiko terserang diabetes melitus. Untuk itu, memahami bentuk gaya hidup tidak sehat penyebab diabetes melitus penting untuk dilakukan.
Jenis Gaya Hidup Tak Sehat Pemicu Diabetes Melitus.
Selain dari gaya hidup, faktor biologis menjadi salah satu faktor peningkat risiko penyebab diabetes melitus. Oleh karena itu, bagi kamu yang memiliki sejarah anggota keluarga terserang diabetes melitus, akan lebih baik jika kamu menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegahnya. Berikut beberapa gaya hidup tak sehat yang harus dihindari:
1. Mengkonsumsi Pemanis Buatan
Air-air yang diberikan pemanis baik itu gula ataupun pemanis buatan akan meningkatkan risiko terserang penyakit diabetes. Untuk itu seseorang sangat disarankan untuk lebih sering mengkonsumsi air putih murni sebanyak 2 liter setiap harinya.
Sayangnya, banyak dari masyarakat kita yang lebih senang mengkonsumsi air dengan pemanis ketika di luar rumah. Misalnya saja ketika makan di warung makan yang dipesan adalah es teh manis. Minum teh manis sebenarnya sah-sah saja, namun, jika berlebihan atau dilakukan secara rutin tentu akan meningkatkan risiko penyebab diabetes melitus.
2. Kurang Mengkonsumsi Buah dan Sayur
Para ahli kesehatan menyarankan agar diet atau asupan makanan harian kita setidaknya terdiri dari komposisi buah dan sayur hingga setengahnya. Bahkan, disarankan agar kamu mengkonsumsi berbagai buah dan sayur dari berbagai macam warna, misal sayuran hijau, buah-buahan kuning, oren dan sebagainya.
Sebaliknya, ketika seseorang kurang mengkonsumsi buah dan sayur, maka risiko terkena diabetes akan semakin meningkat. Buah dan sayur yang disarankan adalah yang tinggi kandungan seratnya. Serat ini akan membantu penyerapan sisa-sisa makanan dan racun di tubuh agar terhindar dari penumpukan zat racun dan zat sisa makanan.
3. Kurang Berolahraga
Para ahli kesehatan menyarankan agar setiap harinya minimal setiap orang berolahraga selama 30 menit. Olahraga rutin selama 30 menit sehari dapat membantu menyegarkan tubuh, melancarkan aliran darah ke otak, menurunkan risiko berbagai penyakit termasuk diabetes. Saat seseorang berolahraga, maka timbunan lemak di dalam tubuhnya pun akan terbakar. Selain membakar lebih banyak kalori, berolahraga rutin dapat meningkatkan produksi hormon dalam tubuh agar metabolisme berjalan lancar.
4. Kurang Tidur
Kelebihan tidur tentu kurang baik karena menyebabkan seseorang kurang bergerak. Namun, kurang tidur ternyata juga berdampak tidak baik untuk tubuh. Ketika seseorang kekurangan waktu tidur maka hal tersebut akan menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terganggu.
Bahkan, hal ini sudah diteliti oleh University of Chicago yang menunjukkan bahwa mereka yang kurang tidur selama 3 hari dapat menyebabkan metabolisme glukosanya menurun secara drastis. Ketika kemampuan tubuh dalam memproses glukosa yang masuk ke tubuh menurun, hal ini tentu berdampak pada meningkatnya risiko terserang diabetes.
5. Merokok
Merokok memang sudah lumrah diketahui menjadi salah satu penyebab berbagai macam penyakit. Rokok bahkan menjadi salah satu gaya hidup penyumbang penderita kanker serta serangan jantung terbesar. Ternyata, bahaya rokok tidak hanya menyebabkan kanker ataupun jantung, penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus hingga 22 persennya.
6. Mengalami Stress
Stress yang dialami seseorang ternyata tidak hanya mengganggu mental dan kondisi kejiwaan, namun dapat berdampak lebih jauh kepada kondisi kesehatan fisik. Bahkan, stress bisa berdampak pada beragam jenis penyakit yang lebih berbahaya bagi tubuh.
Hal ini dikarenakan stress yang dialami seseorang akan memicu produksi hormon kortisol dan juga epinephrine yang memang berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah. Maksudnya adalah agar tubuh tetap dapat beraktivitas dengan energi yang tersedia. Namun, ketika hormon ini terus dipacu produksinya tanpa orang tersebut beraktivitas hal ini akan menyebabkan risiko diabetes meningkat.
7. Mengkonsumsi daging dan makanan kaleng
Penelitian medis menunjukkan bahwa salah satu penyebab risiko penyakit diabetes adalah disebabkan karena konsumsi daging yang berlebihan. Beberapa jenis daging memang memiliki risiko tinggi menimbulkan diabetes mellitus, termasuk di dalamnya adalah konsumsi daging yang telah diproses atau telah dikalengkan.
Daging yang umumnya dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus adalah daging merah meliputi daging babi, sapi dan kambing. Tipe 2 diabetes yakni diabetes mellitus bahkan diteliti akan meningkat risikonya setelah mengkonsumsi satu steak (seukuran telapak tangan) sebesar 20%. Sementara untuk konsumsi daging olahan akan meningkatkan risiko hingga 50%.
– – – – – – Editorial Pick – – – – – –
Mengenal Manfaat Vitamin D alias Vitamin Dewa
7 Fakta Vitamin C Yang Harus Kamu Ketahui
9 Manfaat Buah Tomat untuk Kesehatan Badan
Mengubah gaya hidup kamu dari tidak sehat menjadi sehat dapat menjadi langkah awal untuk menurunkan resiko terkena penyakit diabetes. Selain rutin berolahraga, dan mengkonsumsi makanan yang sehat, kamu juga dapat mengkonsumsi vitamin dan suplemen yang dapat meningkatkan kesehatan.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin harianmu, kamu juga bisa mengunduh aplikasi Jovee. Jovee adalah aplikasi yang dapat merekomendasikan suplemen sesuai dengan kebutuhan personal. Aplikasi Jovee tersedia melalui Google Play Store maupun App Store
Sebagai informasi, Jovee juga menawarkan informasi seputar kesehatan melalui Instagram @jovee.id, Facebook dan Youtube Channel: Jovee Indonesia. Sehat dimulai dari sekarang!
Diedit oleh: Aileen Velishya